Arsitektur Indonesia

Selasa, 21 Mei 2013

Pendekatan Perancangan Arsitektur


Pendekatan Perancangan Arsitektur

1. PENGERTIAN JUDUL 
    Uraian tentang judul/ objek berkaitan dengan gambaran tentang: 
  • Kegiatan 
  • Pemakai 
  • Tuntutan-tuntutan dan dalam penampilan bangunan 
2. PENDEKATAN RUANG 
a. Program Ruang 
   Jenis dan luasan ruang (baik ruang dalam maupun ruang luar seperti yang tercantum dalam T.O.R). Pengembangan/ penambahan program ruang, tergantung kesepakatan dalam esistensi.
b. Sifat dan Persyaratan Ruang 
    Sifat ruang dapat diinformasikan dalam kategori: 
  • Ruang privat 
  • Ruang semiprivat 
  • Ruang publik 
  • Ruang servis, dan sebagainya (terbagantung kasus yang ada)
Persyaratan ruang biasanya mencakup: 
  • Penghawaan 
  • Penerangan (alami, buatan) 
  • Persyaratan khusus (kalau ada) 
c. Diagram Organisasi Ruang 
    Sebagai gambaran secara diagramatis yang berkaitan dengan hubungan antar ruang . 

d. Studi ruang 
   Menyangkut gambaran tentang kebtuhan luasan ruang minimal. Sudah ada gambaran tentang pola sirkulasi dalam ruang. Bisa dikaitkan dengan alternatif bentuk ruang yang diusulkan. Contoh: Standar ruang. 


3. PENDEKATAN TAPAK 
   Memuat informasi tenatng hal-hal yang diperlukan berkaitan dengan tapak yang ada untuk kegiatan pra-perancangan, meliputi: 
  • Kondisi fisik tapak 
  • Lingkungan setempat 
  • Pencapaian ke tapak 
  • View (pemandangan) 
  • Klimatologi 
  • Kebisingan 
Pendekatan tapak (analisa tapak) mengahasilkan gambaran tentang “potensi tapak”. Dengan mempertimbangkan analisa ruang yang ada (zoning). 
a. Site (Tapak) 
    Lahan dimana bangunan/ proyek akan didirikan 
b. Analisa site (Tapak) 
   Kegiatan pra-perancangan untuk mencari data-data/ masukan-masukan dari tapak/ disekitar tapak yang diperlukan berkaitan kegiatan awal perancangan. 
1. Kondisi Fisik Tapak 
  • Topografi. Mencakup penganalisaan terhadap tinggi rendah/ datar miringnya tanah, yang tentu saja akan menyangkut rencana tinggi rendah peil lantai, arah pengaliran, kemungkinan gangguan banjir, dan sebagainya.
  • Site Datar. Pengaliran air lebih bebas terarah ke saluran kota di jalan yang ada. Site miring jalur airnya lebih terarah, ada cut dan fill. 
  • Ukuran dimensi tapak. Mencakup penganalisaan batas-batas tapak, garis sepadan bangunan bagian tapak yang memerlukan untuk dibangun beserta ukurannya. 
2. Analisa Lingkungan 
  Untuk memenuhi keterkaitan tapak terhadap lingkungan sekitar yang menunjang maupun mengganggu bangunan yang akan direncanakan. Pada tapak yang sama dengan perancangan bangunan yang berbeda maka hasil analisis juga akan berbeda. 

3. Analisa Pencapaian 
   Untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan pencapaian yang mudah ke tapak berkaitan dengan kondisi traffic. Biasanya terkait langsung dengan penentuan: (1) Pintu masuk utama (Main entrance), (2) Pintu masuk samping (Side entrance). Selain itu yang terkait dengan pencapaian seperti tempat parkir, bagian servis, gudang, genset. 

4. Analisa Kebisingan 
  • Untuk mengetahui pengaruh kebisingan yang timbul di site akibat traffic/ gangguan lain 
  • Sebagai usaha untuk mencari penempatan bagian dari bangunan yang memerlukan ketenangan/ bagian yang masih relevan terpengaruih kebisingan. 
5. Analisa View (Pemandangan) 
  • Usaha untuk mendapatkan kemungkinan-kemungkinan dari tapak untuk melihat pemandangan bagus 
  • Bagian dari tapak yang memungkinkan hal tersebut dapat diprioritaskan untuk penempatan bagian dari bangunan yang memrlukan pemandangan.
6. Zoning (Pendaerahan) 
  • Merupakan daerah ruang yang sesuai pengelompokan aktivitas/ penggunaan 
  • Biasanya diplot pada tapak sesuai hasil analisa 
  • Dilakukan untuk menapatkan gambaran sebelum membuat denah.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...